Posts

Showing posts from January, 2012

JADI DOKTOR

Minggu-minggu terakhir ini rasanya cukup terganggu juga dengan seliweran email dan berita yang terkait dengan institusi tempat saya bekerja. Ditambah dengan laporan menumpuk dan mahasiswa yang menanti konsultasi perbaikan proposal, draft skripsi maupun thesis  - belum lagi yang rada memelas meminta ujian perbaikan sambil mengucapkan “maaf ya bu, mengganggu” rasanya ingin menjawab: “ya memang betul sekali kerjanya kamu (mahasiswa) itu gangguin dosennya..” hehe…. Kembali ke judul di atas, inti cerita kali ini adalah tentang jadi doktor. Kebanyakan orang sudah tahu do k tor itu apa, walaupun pernah juga saya d i sms oleh wartawan dengan menuliskan gelar saya sebagai dokter. Waduh, doktor dan dokter jelas beda. Doktor (Dr. ) ini adalah gelar akademik tertinggi yang diperoleh setelah mengikuti pendidikan tinggi di universitas, setelah strata-1  (sarjana) dan strata-2 (magister sains). Dokter (dr.) itu gelar profesi, yang juga diperoleh setelah menempuh strata-1 pendidikan tinggi di bidang

Jurnal Liburan Sumatera Barat Akhir Tahun 2011: Istana Pagaruyung

Image
Ukiran pada dinding Istana Lumbung di depan Istana Sekitar 1 jam dari Bukit Tinggi lewati jalur menuju Payakumbuh terdapat Istana Pagaruyung. Terletak di Kecamatan Tanjung Emas, Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Pagaruyung adalah lokasi kediaman Raja Minangkabau sebagai pusat pemerintahan jaman dulu. Istana yang ada sekarang adalah bangunan replika karena bangunan asli telah dibakar oleh Belanda tahun 1803. Replika dibangun pada tahun 1976. Dalam perjalanannya, bangunan ini mengalami kebakaran beberapa kali. Kebakaran hebat terjadi pada tanggal 27/2-2007. Sekitar jam 19.10 WIB, Istana Pagaruyung terbakar akibat bagian atas atap ( puncak gonjong ) disambar petir. Bagian atap bangunan yang terbuat dari ijuk dan dinding dari bahan kayu membuat bangunan mudah terbakar. Bersama kebakaran besar ini konon musnah pula berbagai peninggalan sejarah Minangkabau yang tersimpan didalamnya. Sayang sekali. Kini Istana Pagaruyung mulai dibangun kembali, pastinya diperlukan biaya yang

Jurnal Liburan Sumatera Barat Akhir Tahun 2011: Bukit Tinggi

Image
Surga Belanja:   Bandungnya Sumatera Barat? Jembatan Limpapeh Kunjungan kami ke Bukit Tinggi sebenarnya singkat. Buku-buku wisata maupun website selalu menjadikan Bukit Tinggi sebagai pusat wisata Sumatera Barat. Informasi dari masyarakat   lokal juga menyebutkan Bukit Tinggi bahwa pada akhir pekan dan musim libur terlalu padat dengan wisatawan. Oleh karena itu, sengaja kami tidak terlalu berlama-lama di Bukit Tinggi. Walaupun begitu, sayang juga karena belum sempat menjajal Jembatan Limpapeh, sebuah jembatan di atas jalan Ahmad Yani, yang menghubungkan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi dengan benteng Fort de Kock . Memang benar, begitu tiba disana banyak sekali mobil luar kota berseliweran terutama dengan pelat nomor BM.   Melepas lelah Pusat keramaian di kota ini tampaknya taman kota tempat Jam Gadang berada, yang bisa dibilang landmark   dari kota ini.   Biasanya sebagai tanda sudah datang ke kota Bukit Tinggi, orang-orang berfoto di depan Jam Gadang. Ada

Jurnal Liburan Sumatera Barat Akhir Tahun 2011: Keindahan Tiga Rangkai Danau yang Terabaikan

Image
Danau di Atas - Danau di Bawah dan Singkarak Pemadangan Danau di Atas Kata orang, saat di Sumatera Barat jangan lupa melihat danau yang ada disana. Walaupun memutuskan utuk tidak menginap di salah satu danau, paling tidak kami ingin melihat ketiganya. Pilihan pertama untuk dikunjungi adalah Danau Kembar alias Danau di bawah dan di atas. Dari kota Padang kami berjalan melalui jalur Padang -  Solok ke danau kembar tersebut. Pak Fery supir mobil yang kami sewa hari ini tampaknya tidak terlalu merekomendasikan kami kesana. Sebenarnya pilihannya pada saat itu adalah kembali ke jalur selatan untuk melihat pantai Air manis tempat batu Malin Kundang dan Jembatan Akar yang ke arah Painan. Sayangnya kami sudah dari jalur selatan dan berjalan kesana akan menghabiskan waktu satu hari penuh, jadi kami putuskan untuk melihat-lihat danau yang termashyur di sekitar Sumatra Barat. Perkebunan Teh menuju Danau Kembar Perjalanan ke Danau kembar berbukit-bukit. Sebelum memasuki kota Solok mobil me

Jurnal Liburan Sumatera Barat Akhir Tahun 2011:Lembah Harau

Image
Jembatan menuju penginapan Pada saat merencanakan perjalanan ke Sumatra Barat, hasil browsing menemukan Pulau Cubadak dan Penginapan Echo Valley. Penginapan terakhir ini terletak di Lembah Harau, kabupaten Lima puluh Koto,  dekat kota Payakumbuh. Diskusi dengan murid-murid asal Padang yang memberikan informasi cukup baik tentang Echo Valley membuat kami memutuskan untuk menginap  disini. Sengaja tidak di Bukit Tinggi karena menurut beberapa informasi Bukit Tinggi biasanya sangat padat pada saat akhir tahun. Hari menjelang sore ketika kami memasuki kawasan Lembah Harau. Matahari yang mulai terbenam  tidak menghilangkan pesona Lembah Harau. Tempat kami menginap berada di tepi bentangan Lembah, dengan pemandangan yang luar biasa. Mobil harus diparkir di pinggir jalan, lalu kami berjalan menyeberang sungai dan melewati sawah sebelum sedikit menanjak dan mendaki menuju tanah datar tempat  vila-vila.  Berfoto bersama di depan penginapan Kami mendapat tempat di bagian at

Jurnal Liburan Sumatera Barat Akhir Tahun 2011: Paradiso Village Cubadak Resort

Image
Bandara Soekarno Hatta yang padat Pantai indah. Bukit dengan kelokan jalan yang tajam. Air terjun. Anak-anak perempuan mengenakan seragam sekolah berjilbab. Sanjai! Inilah kesan pertama menginjakkan kaki ke Sumatera Barat. Hilang rasanya penat ketika pagi hari berdesak-desakan di bandara Soekarno Hatta.  Ha r i itu, tanggal 24 Desember 2011, sehari menjelang Natal, pertama kali merasakan suasana bandara yang seperti terminal bis. Rasanya, susah untuk bergerak. Para penumpang beringsut maju mendekati counter Batavia. S e kitar 1 jam dari antri pertama barulah kami berhasil mencapai counter check-in. Pesawat kami seharusnya berangkat pukul 9.05, namun terlambat 1 jam – hal yang menurut beberapa orang masih lumayan karena Batavia terkenal terlambat! Penerbangan ke Padang berlangsung lancar selama 1 jam 25 menit. Setibanya disana kami masih h a rus menunggu bagasi selama hampir 30 menit. Bagasi kami termasuk yang paling akhir keluar, itupun ada masalah pada koper Adinda yang kondisiny