Posts

Showing posts from 2012

MOBBED dan KEROYOKAN: Refleksi ziarah makam di Cirebon

Image
Beberapa waktu lalu di TV berbayar Fox saya menonton acara reality show berjudul “ Mobbed ”. Mobbed menyajikan orang-orang yang dikejutkan oleh tarian spontan dari puluhan bahkan ratusan orang di sekitarnya.   Tentunya tarian itu tidak benar-benar spontan. Tarian dirancang khusus dengan latihan ketat untuk membantu seseorang menyatakan sesuatu seperti permintaan maaf atau pernyataan jatuh cinta. Efek ratusan orang menari serempak ini – yang juga dikenal dengan istilah flash mobbed - pada awalnya membuat kaget dan bingung bagi orang yang menjadi subyek utama. Seiring dengan waktu , kekagetan ini akan berubah menjadi kekaguman. Selanjutnya diharap menjadi penerimaan akan permintaan perancang flash mobbed .  Susah untuk menjelaskan istilah mobbed   dalam bahasa Indonesia. Kata terdekat yang mungkin bisa untuk menggambarkan mobbed adalah keroyokan   yang dalam Kamus Besar bahasa Indonesia didefinisikan sebagai [n] (1) serangan beramai-ramai (orang banyak); (2) perkelahian b

PULANG: Untuk para anak di rantau

Suatu senja yang ramah Anak-anak berkumpul membicarakan masa depan mereka Si sulung berkata Aku akan menjelajahi dunia, membuat masakan terlezat di belahan bumi selatan Tempat dimana tahun baru dirayakan di musim panas Kembang api indah memancar dari sela jembatan anggun Memuncak keindahan gedung pertunjukkan berbentuk tumpukan kerang Si kecil berkata Aku akan menuju kota di belahan bumi utara Dikenal dengan nama apel besar Tempat sekolah musik ternama berada Kota yang tidak pernah tidur Sang bunda terdiam Hati berat dirasa namun sadar diri Merantau adalah panggilan jiwa Diturunkan dari garis keluarga yang berserakan di seluruh bumi Baginya perjalanan adalah merayakan kehidupan Bukankah bunda telah menjejakkan kaki di berbagai belahan dunia Tergagap-gagap mencari jalan di Beijing, Tokyo dan Seoul Menikmati Hyde Park di musim panas Melintasi tiga benua untuk mencapai Pantai Choroni Merasakan belaian angin disepanjang jalur pinggir laut

JEMPOL

Biasanya orang paling senang kalau mengerjakan sesuatu kemudian dipuji oleh orang sambil mengatakan, “Jempol” dengan menaikkan jempol ke atas. Sebaliknya, kalau jempol diacungkan ke bawah…ditambah mimik mencibir sang pemilik jempol…aduh …rasanya pasti kesal! Tentunya yang dimaksud dengan jempol disini adalah jari pertama atau lebih dikenal dengan ibu jari. Jadi, bukan Jempol di Negeri Sembilan, Malaysia. Jempol punya banyak fungsi dalam komunikasi non-verbal. Orang Jawa yang santun tidak boleh menunjuk sesuatu menggunakan jari telunjuk. Sebagai gantinya mereka mengepalkan jari-jari kecuali jempol dan mengarahkan jempol kearah yang dituju. Hal yang sama dilakukan oleh para hitch hiker   yang mau menumpang dalam perjalanan. Bedanya, kalau orang Jawa santun menunjuk sambil merendahkan badan dengan posisi tangan yang merapat badan serta jempol merapat pada kepalan, para pelancong gratisan ini berdiri tegak (biasanya di pinggir jalan) dan mengacungkan jempol dengan tangan terentang

JADI DOKTOR

Minggu-minggu terakhir ini rasanya cukup terganggu juga dengan seliweran email dan berita yang terkait dengan institusi tempat saya bekerja. Ditambah dengan laporan menumpuk dan mahasiswa yang menanti konsultasi perbaikan proposal, draft skripsi maupun thesis  - belum lagi yang rada memelas meminta ujian perbaikan sambil mengucapkan “maaf ya bu, mengganggu” rasanya ingin menjawab: “ya memang betul sekali kerjanya kamu (mahasiswa) itu gangguin dosennya..” hehe…. Kembali ke judul di atas, inti cerita kali ini adalah tentang jadi doktor. Kebanyakan orang sudah tahu do k tor itu apa, walaupun pernah juga saya d i sms oleh wartawan dengan menuliskan gelar saya sebagai dokter. Waduh, doktor dan dokter jelas beda. Doktor (Dr. ) ini adalah gelar akademik tertinggi yang diperoleh setelah mengikuti pendidikan tinggi di universitas, setelah strata-1  (sarjana) dan strata-2 (magister sains). Dokter (dr.) itu gelar profesi, yang juga diperoleh setelah menempuh strata-1 pendidikan tinggi di bidang

Jurnal Liburan Sumatera Barat Akhir Tahun 2011: Istana Pagaruyung

Image
Ukiran pada dinding Istana Lumbung di depan Istana Sekitar 1 jam dari Bukit Tinggi lewati jalur menuju Payakumbuh terdapat Istana Pagaruyung. Terletak di Kecamatan Tanjung Emas, Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Pagaruyung adalah lokasi kediaman Raja Minangkabau sebagai pusat pemerintahan jaman dulu. Istana yang ada sekarang adalah bangunan replika karena bangunan asli telah dibakar oleh Belanda tahun 1803. Replika dibangun pada tahun 1976. Dalam perjalanannya, bangunan ini mengalami kebakaran beberapa kali. Kebakaran hebat terjadi pada tanggal 27/2-2007. Sekitar jam 19.10 WIB, Istana Pagaruyung terbakar akibat bagian atas atap ( puncak gonjong ) disambar petir. Bagian atap bangunan yang terbuat dari ijuk dan dinding dari bahan kayu membuat bangunan mudah terbakar. Bersama kebakaran besar ini konon musnah pula berbagai peninggalan sejarah Minangkabau yang tersimpan didalamnya. Sayang sekali. Kini Istana Pagaruyung mulai dibangun kembali, pastinya diperlukan biaya yang