RENUNGAN IDUL FITRI 1431 H

Beberapa tahun terakhir, aku kerap mempertanyakan ritual mengucapkan "Maaf lahir dan Batin" saat merayakan Idul Fitri. Bukan, ini bukan karena aku sudah terlalu sombong merasa tidak punya kesalahan. Tidak pula karena angkuh, tidak merasa perlu meminta maaf.


Ada hal yang paling aku sadari. Aku ada saat ini karena adanya akumulasi kesalahan yang telah aku lakukan sepanjang hidup. Pilihan-pilihan yang aku buat tidak selamanya benar, bahkan pilihan yang kuanggap benarpun kadang kala menjadi keputusan tidak baik bagi orang lain. Beberapa keputusan dalam hidup memang pahit tapi seperti juga orang sakit yang diberi obat pahit atau terapi yang menyakitkan untuk menghancurkan kanker di dalam tubuhnya, haruskah seorang dokter meminta maaf kepada pasiennya " Maafkan saya karena telah memberimu obat yang pahit". Mungkin paling pas untuk mengatakan, " Saya menyesal harus memberi obat pahit tapi inilah yang terbaik untuk mengatasi penyakit Anda".

Menyesal dan Maaf, dua kata berbeda tapi dekat satu sama lain. Kadang kala dua kata ini berarti sama, atau melengkapi tergantung nuansa dan suasana saat mengucapkan.

Permintaan maaf di hari Idul Fitri bagi saya sudah inflasi. Petinggi negeri mengirimkan kartu ucapan mohon maaf lahir dan batin kepada rakyat tanpa merasa menyesal bahwa dana yang dikeluarkan untuk membuat kartu itu demikian mahalnya sehingga mengusik rasa keadilan. Para petinggi partai politik meminta maaf melalui spanduk besar di jalan-jalan raya tanpa merasa menyesal bahwa mereka sebenarnya tidak bekerja dengan baik dan spanduk mereka sudah mencemari keindahan lingkungan. Orang-orang yang menggunakan atribut untuk menunjukkan mereka punya kesalehan meminta maaf di hari Idul Fitri tapi tidak segan-segan menggebuki orang-orang yang dianggap memiliki keyakinan berbeda, menghancurkan rumah-rumah, melecehkan keberadaan manusia lainnya.


Mohon maaf lahir dan batin telah inflasi. Inflasi karena orang meminta maaf tapi tidak jelas apa yang minta dimaafkan. Apakah dia minta maaf karena telah korupsi? Apakah dia minta maaf karena 25 tahun yang lalu memutuskan pacar? Apakah dia minta maaf karena 15 tahun yang lalu memberi nilai jelek kepada mahasiswanya hanya karena mood sedang jelek saat memberi nilai? Apakah dia minta maaf karena telah menaruh kantong sampah di depan pagar tetangga sehinga tetangga mendapatkan bau tidak sedap? Apakah dia minta maaf karena telah menggusur pedagang kaki lima? Apakah dia minta maaf karena tidak pernah mengganti status di FB? Apakah dia minta maaf karena tidak pernah ikut aktif di mailinglist?

Buat saya, sungguh berat rasanya menerima permintaan maaf dari orang yang tidak saya kenal dan saya rasa tidak berhubungan dalam hidup saya. Orang bisa saja berkata, setiap orang pasti memiliki hubungan satu sama lain walaupun jauh. Keputusan seseorang yang jauh dan sepertinya tidak berhubungan dengan kita bisa saja mempengaruhi jalan hidup kita. Tapi perlukan saya mendapatkan permintaan maaf, misalkan dari seorang bernama Obama yang saat ini buat saya tidak memiliki kebijakan yang berhubungan langsung dengan saya? OK, Obama mungkin terlalu ekstrim. Dengan teknologi jaringan sosial jaman sekarang, anda bisa saja terhubung dengan orang-orang yang tidak anda kenal. Haruskah meminta maaf secara umum di mailinglist, kepada anggota mailing list yang tidak dikenal? Jawabannya bisa ya kalau Anda memang aktifis di mailinglist dan secara abrasif menyerang setiap posting yang ada di dalam mailinglist. Bagaimana bila Anda tipe adem ayem saja, perlukah meminta maaf? Atau ini adalah permintaan maaf karena tidak aktif di mailinglist?

Mohon maaf lahir dan batin, kembali ke 0. Ini kalimat biasa yang beredar di sms, fb, twitter dan media sosial lainnya sepanjang lebaran. Apakah mungkin kita kembali ke 0 seperti saat lahir? Saat lahirpun kita telah membuat seseorang menderita. Ibu kita yang harus merasakan sakit saat melahirkan. Orang tua yang harus berjuang hidup mati untuk membesarkan bayi yang tidak berdosa hingga menjadi pribadi dewasa yang memiliki dosa.

Pada konteks agama, maaf erat hubungannya dengan dosa, yaitu perbuatan yang melanggar hukum Tuhan atau agama (Kamus Besar Bahasa Indonesia versi web). Tidak heran, ada orang-orang yang merasa tidak perlu meminta maaf karena perbuatan yang secara hukum manusia salah tapi merasa tidak melanggar hukum Tuhan atau agama yang dianutnya. Namun demikian, orang-orang atheis mungkin saja tetap meminta maaf, karena buat mereka urusan maaf memaafkan adalah urusan sosial yang mengikat hubungan antar manusia.

Maaf buat saya adalah masalah pribadi, antar Manusia dengan Allah, antar manusia dengan manusia lain yang jelas terlibat. Biarkan saya meminta maaf kepada orang-orang yang telah saya sakiti tanpa menunggu Idul Fitri. Saya menyesal tidak dapat mengirimkan permohonan maaf saya kepada semua orang, tapi saya berharap dengan usainya ibadah puasa di bulan Ramadhan saya bisa mendapatkan hikmah dari Allah SWT sehingga diberi kesabaran dan kelapangan dada serta mensyukuri segala Nikmat dan Permasalahan yang diberikan oleh Maha Pencipta. Saya berharap teman-teman saya, para kerabat dan seluruh umat Muslim di dunia, mendapatkan hikmah yang setimpal dengan amalannya. Diampunkan dosa-dosanya oleh Allah SWT, belajar dari kesalah-kesalahan dan menjadi pribadi yang lebih baik bagi perdamaian umat manusia.

  Selamat Idul Fitri 1431 H

Selamat menikmati liburan, bersilahturahmi dengan kerabat dan teman dekat.

Salam dari Bogor

Miki

Kamus Besar Bahasa Indonesia

  do·sa n
1 perbuatan yg melanggar hukum Tuhan atau agama: ya Tuhan, ampunilah segala dosa kami;
2 perbuatan salah (spt thd orang tua, adat, negara): perbuatan itu dapat dianggap sbg dosa besar thd nusa dan bangsa;


ma·af n 1 pembebasan seseorang dr hukuman (tuntutan, denda, dsb) krn suatu kesalahan; ampun: minta maaf; 2 ungkapan permintaan ampun atau penyesalan:
maaf , saya datang terlambat
; 3 ungkapan permintaan izin untuk melakukan sesuatu: maaf , bolehkah saya bertanya;
ber·ma·af-ma·af·an v ampun-mengampuni; saling memberi ampun: pd hari Lebaran mereka -;
me·ma·afi v memberi ampun kpd; mengampuni: sudilah Tuanku - hamba yg hina ini;
me·ma·af·kan v memberi ampun atas kesalahan dsb; tidak menganggap salah dsb lagi: ia telah - kesalahanku;
ma·af-me·ma·af·kan v saling memberi maaf;
per·ma·af·an n perihal bermaaf-maafan;
pe·ma·af n orang yg rela memberi maaf (memaafkan);
pe·ma·af·an n proses, cara, perbuatan memaafkan; pengampunan


se·sal n perasaan tidak senang (susah, kecewa, dsb) krn telah berbuat kurang baik (dosa, kesalahan, dsb);
sesal (pikir) dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna, pb pikir dulu masak-masak (baik-baik) sebelum berbuat sesuatu (agar tidak menyesal kelak); sesal dahulu yg bertuah, sesal kemudian yg celaka, pb setiap perbuatan hendaklah ditimbang masak-masak agar tidak menyesal;
ber·se·sal, - hati v menyesal;
ber·se·sal·an v saling menyesal atau menyesalkan;
me·nye·sal v merasa tidak senang atau tidak bahagia (susah, kecewa, dsb) krn (telah melakukan) sesuatu yg kurang baik (dosa, kesalahan, dsb): jangan - kelak kalau engkau tidak lulus ujian tahun ini;
me·nye·sali v 1 merasa kecewa (tidak senang) akan; merasa menyesal: ia - perbuatannya yg terlalu gegabah itu; 2 mempersalahkan: hampir semua keluarganya - dia mengirimkan anaknya ke Eropa; ia - dirinya sendiri; 3 merasa tidak senang kpd: aku -nya, mengapa dia berbuat begitu;
se·sal-me·nye·sali v saling menyesali (menyesalkan atau mempersalahkan);
me·nye·sal·kan v 1 merasa menyesal akan; mempersalahkan: janganlah engkau selalu - perbuatan anakmu, nasi sudah menjadi bubur; mengapa engkau harus - dirimu, hal itu sudah terjadi;
2 menyebabkan menyesal: tindakanmu itu sangat - hatiku;
se·sal·an n 1 perasaan menyesal (menyesali); 2 celaan; sanggahan (penyanggahan);
pe·nye·sal·an n 1 perasaan menyesal (menyesali): - yg tidak berguna;
2 proses, cara, perbuatan menyesali (menyesalkan): -nya memang beralasan;
3 penyanggahan; sanggahan: ia telah menyampaikan -nya atas berita bohong mengenai dirinya


Definition by Free Online Dictionary:

Forgive: 1. To excuse for a fault or an offense; pardon.

2. To renounce anger or resentment against.

3. To absolve from payment of (a debt, for example).

 
sor·ry adj.
sor·ri·er, sor·ri·est

1. Feeling or expressing sympathy, pity, or regret: I'm sorry I'm late.

2. Worthless or inferior; paltry: a sorry excuse.

3. Causing sorrow, grief, or misfortune; grievous: a sorry development.


 

Comments

Popular posts from this blog

Jurnal Liburan Sumatera Barat Akhir Tahun 2011: Istana Pagaruyung

Jurnal Liburan Sumatera Barat Akhir Tahun 2011: Paradiso Village Cubadak Resort

PULANG: Untuk para anak di rantau